Menparekraf Sandiaga Uno menyebut lebih tertarik untuk melanjutkan pembangunan ketimbang mengusung ide perubahan di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan bekas petinggi Partai Gerindra merespons isu rencana bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Mulanya Sandiaga mengaku tidak ada pembahasan hingga ke tahap itu lantaran menurutnya hal itu merupakan kewenangan pimpinan parpol. Setelahnya, Sandiaga pun mengutarakan bahwa dirinya lebih tertarik untuk mengusung ide percepatan pembangunan ketimbang perubahan.
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan bukan perubahan," kata Sandiaga di kompleks parlemen, Rabu (31/5).
Sandiaga menilai Indonesia tidak memiliki waktu lama untuk menjadi negara maju. Oleh karenanya tidak perlu untuk mengubah arah pembangunan lagi. Menurutnya, mengubah arah pembangunan hanya akan menghambat kemajuan itu sendiri.
"Kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis, sehingga ada potensi tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045," ucapnya.
Sandiaga pun menyebut dalam beberapa minggu ke depan ia akan memutuskan ke partai mana ia akan berlabuh. Ia mengaku beberapa waktu ke depan ini akan penuh dengan penjajakan-penjajakan dengan sejumlah pihak.
"Tentunya untuk langkah-langkah ke depan dan tentunya berkonsultasi dengan para kiai, dengan para ulama, tokoh masyarakat agar bisa mencapai tujuan bersama," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Sandiaga telah memutuskan keluar dari Partai Gerindra. Sejauh ini, ia belum memutuskan pilihan partai baru usai meninggalkan Gerindra. Saat ini dia dikabarkan dekat dengan dua partai politik, PPP dan PKS. Sandiaga juga nampak beberapa kali menggelar pertemuan dengan pejabat dua partai tersebut.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menduga Anies memperhitungkan Menparekraf Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Menurutnya, kemungkinan tersebut sangat terbuka. Namun dia tak tahu apakah Sandi akan dipilih sebagai cawapres lantaran Anies akan menentukan sendiri cawapres yang hendak diajak berduet.
"Karena beliau kan udah punya pengalaman cagub-cawagub, wagubnya kemudian jadi cawapres, nah itu juga kan pasti beliau hitung lah," ujar HNW di kompleks parlemen, Senayan, Senin (29/5).
Dia menegaskan soal Anies yang sudah diberi mandat mengusulkan dan memilih cawapresnya sendiri. Oleh karena itu, dia tak tahu apakah Sandi akan dipilih meski diperhitungkan.
"Nanti silakan Pak Anies mengusulkan siapa nama. Nanti kita bahas apakah Pak Anies akan mengajukan Pak Sandi? Kita enggak tahu," katanya.
No comments:
Post a Comment