Agus, oh Agus. Kenapa nasibnya begitu mengenaskan. Ikut bersedih. Segalanya terjadi dengan kecepatan yang tidak disangka-sangka. Beberapa hari lalu dapat surat cinta yang membahagiakan dari Anies. Anies melamar AHY agar mau jadi cawapres.
AHY mengiyakan. Siapa sih yang mau nolak ketika mimpi jadi cawapres itu sudah naik sampai ke ubun-ubun, apalagi sudah ngebet sejak Pilpres 2019 ditikung Sandiaga?
Hanya dalam beberapa hari, kebahagiaan itu berubah jadi penderitaan. Anies kabur bersama janjinya, melabuhkan hati ke Cak Imin demi meraih peluang yang lebih besar di pilpres nanti. AHY seperti mobil yang ditinggal begitu saja di tempat antah berantah.
Dan hanya dalam dua hari, AHY dapat kabar menyakitkan. Anies dan Cak Imin resmi melakukan deklarasi, sebagai pasangan capres-cawapres pertama yang melakukan deklarasi, di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu.
Deklarasi itu dihadiri Surya Paloh hingga Waketum NasDem Ahmad Ali. Sementara itu, hadir pula Sekjen PKB Hasanuddin Wahid hingga Waketum PKN Jazilul Fawaid.
"Insyaallah ketika KPU membuka pendaftaran calon presiden dan wakil presidennya, insyaallah pasangan yang pertama mendaftar adalah pasangan yang kita miliki hari ini," kata Surya Paloh.
"Saya dan PKB siap mengawal Mas Anies untuk melanjutkan cita-cita, perjuangan, dan nilai-nilai juang serta ajaran-ajaran yang mulia ini," kata Cak Imin.
Alasan Cak Imin ikut Pilpres 2024, adalah dia mau mengabdi kepada bangsa dan negara dan meneruskan perjuangan kakek buyutnya.
"Tidak ada niat lain selain memperbaiki, menyempurnakan, untuk meneruskan perjuangan Mbah Bisri, meneruskan perjuangan para aulia, para pendiri NU," jelasnya.
Bicara soal NU, ada cerita yang sangat menarik. Ada alasan kenapa Anies sempat dirumorkan mau berduet dengan Khofifah atau Yenny Wahid. Dan sekarang Cak Imin digaet. Kemungkinan besar, ini jelas sekali, Anies mau mendapatkan dukungan dari NU yang sangat besar.
Tapi niat ini pasti akan mendapat tantangan besar.
Ketua Umum PBNU Gus Yahya ikut merespons soal deklarasi Anies-Cak Imin. Dia bilang tidak ada capres dan cawapres atas nama NU. Jika ada capres-cawapres yang membawa-bawa NU, itu adalah atas nama pribadi.
"Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali. Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Ya itu domain parpol, silakan," kata dia.
Kita tunggu saja, apakah Anies dapat rezeki nomplok karena nama Cak Imin atau malah cuma dapat gerbong kosong, hehehe.
No comments:
Post a Comment