Bakal capres nomor buncit dalam "klasemen elektabilitas" berbagai lembaga survei, Anies Baswedan, hadir dalam kesempatan pertama acara dialog "3 Bacapres Bicara Gagasan" dengan host Najwa Shihab yang digelar di kampus UGM.
Ditanya soal proyek strategis nasional (PSN) dan konflik Rempang, seperti biasa dan bisa diduga, jawaban eks Mendikbud yang katanya jago mengolah kata itu malah sukar dipahami alias tidak jelas sama sekali. Coba perhatikan saja ucapan Anies berikut ini.
Soal PSN menurut lansiran laman kompas.com, ketika Najwa Shihab mempertanyakan isu Rempang dan kaitannya dengan PSN, khususnya soal adanya temuan 32 kasus konflik agraria, Anies menyebut, sebuah kegiatan PSN diberikan kemudahan, supaya eksekusinya lebih cepat dibandingkan yang tidak masuk PSN.
"Idenya untuk mempercepat itu fine,karena itulah yang kita harapkan untuk kesejahteraan lebih cepat," kata Anies.
Dikatakan Anies juga, yang harus diperbaiki penentuan program strategis atau tidak harus di tangan teknokrasi, bukan dunia usaha. Kalau itu di balik, maka pemerintah hanya memberikan stempel dan memunculkan banyak masalah. Selain itu juga publik mengetahui mana saja lokasinya, sehingga bisa untuk dipertanggungjawabkan. Selama ini publik tidak mengetahui PSN sehingga tidak bisa mengetahui lokasi dan tidak bisa memastikan apakah ada titipan.
Stop sampai di sini dulu. Saya nggak lihat ada gagasan yang baru, segar, dan tepat sasaran dari eks Gubernur DKI Jakarta itu. Masih terkesan normatif, masih di awang-awang, dan bisa dipastikan semisal penjelasan itu ingin dilaksanakan di lapangan, maka para pelaksananya akan tepok jidat karena bingung.
Lokasi PSN tidak diketahui publik katanya ... lha kok aneh, memangnya masyarakat tidak bisa mengakses informasi pada era internet kayak sekarang? Atau jangan-jangan, Pak Anies yang malah nggak tahu, karena buat apa diberitahu kalau nanti malah nyinyir saja? Hahaha...!
Hal berikutnya soal IKN, kembali Anies menjawab dengan (sok) diplomatis tapi susah dipahami
"Bukan hanya selera presiden, selera menteri dibuka kepada publik, diberikan kesempatan untuk pembahasan bersama publik. Maka program-program yang memang sejalan dengan kepentingan publik pasti akan jalan. Jadi bukan saya selera pribadi 1,2,3,4, bukan tapi libatkan publik, maka saya percaya kalau libatkan publik maka publik akan bisa memilih yang baik," kata Anies, yang pasti membingungkan Anda. Ya kaaan?
Saya coba berkali-kali baca statement tadi ... juga masih tetap bingung. Ini bacapres-nya Nasdem kok malah bukan adu gagasan ya, melainkan malah kayak adu pusing, karena penjelasannya bikin pusing. Coba bandingkan dengan Ganjar Pranowo, yang hadir pada kesempatan kedua, setelah Anies dan sebelum Prabowo. Tunggulah dengan sabar, karena pasti akan saya bahas pada tulisan berikutnya.
No comments:
Post a Comment