Setidaknya sekarang ada dua hari patah hati nasional. Pertama, saat pernikahan artis cantik Raisa Andriana dengan Hamish Daud. Dan kedua, dipilihnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies.
Yang kedua ini yang cukup menyita perhatian publik akhir-akhir ini. Kok bisa Ketum PKB tersebut ditunjuk jadi Cawapres, orang lain pada sakit hati?
Berikut ceritanya.
Meskipun dikenal sebagai penunggang agama, ternyata banyak juga yang mau jadi Cawapres Anies. Mulai dari Aher, Aldi Taher, AHY hingga Novel Bamukmin.
Mereka tidak hanya sekedar ingin tapi juga berusaha. Seperti Aher, untuk meyakinkan Koalisi Perubahan agar mau mengusung dirinya dan Anies, ia dengan lantang mengatakan,
"Saya bilang selaku kader partai, kalau kemudian diputuskan untuk dicalonkan (sebagai Cawapres Anies), saya siap,"
Sementara, Partai Demokrat yang dikomandoi oleh AHY memasang ribuan baliho bergambar wajah Ketumnya itu dan wajah Anies di berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya itu sih, AHY juga berusaha untuk selalu bersama Anies dalam berbagai kesempatan.
Yang dilakukan oleh Novel Bamukmin beda lagi. Ia memang tidak memasang baliho yang ada gambar wajahnya dengan wajah Anies lantaran tidak punya duit tapi menjanjikan suara untuk Anies.
Wasekjen PA 212 itu tanpa tedeng aling-aling mengatakan, Capres yang diusung oleh NasDem tersebut akan mendapatkan 130 juta suara jika berpasangan dengan dirinya.
Hingga mendapat tanggapan dari Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri.
"Klaim 130 juta ini kan statistik yang sangat koplak, asal mangap"
Hahaha...
Memang klaim 130 juta itu kegedean, karena pemilih Jokowi saja di Pilpres 2019 lalu hanya 85,6 juta. Itu sudah mendapatkan 55,50 persen suara.
Kalau Novel mengklaim jika dirinya berpasangan dengan Anies akan didukung oleh 20 orang, itu baru masuk akal. Karena keluarganya dan keluarga istrinya jika digabung bisa-lah sampai 20 orang.
Hanya saja, takdir berkata lain. Novel Bamukmin dkk yang berjuang untuk jadi Cawapres Anies, malah Cak Imin yang ditunjuk.
Tidak pelak, mereka pun satu-satu melampiaskan kekesalannya kepada Anies dan Surya Paloh.
Seperti Partai Demokrat menurunkan hampir semua baliho bergambar wajah Anies dan AHY yang sebelumnya dipasang di berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya itu, kader Demokrat pun menuding Anies sebagai pengkhianat dan menyebutnya srigala berbulu domba.
Memang antara cinta dan benci itu beda tipis, sehingga berubahnya pun bisa dalam waktu sekejap.
AHY yang awalnya sangat perhatian sama Anies, sampai-sampai perhatian untuk anak dan istrinya jadi berkurang. Kini menjadi orang yang paling benci dengan mantan gubernur 212 tersebut.
Untung pasca deklarasi Anies-Cak Imin keduanya belum sempat bertemu lagi. Kalau bertemu, bisa berkelahi kedua politisi itu.
Melihat kejadian ini, kecil kemungkinan Demokrat akan mendukung Anies lagi. Pasalnya tidak hanya masa depan AHY yang suram pasca gagal jadi Cawapres tapi harga diri Partai Demokrat ikut-ikutan tercabik-cabik.
Begitu pun dengan Novel Bamukmin juga melampiaskan kekesalannya.
Mantan laskar FPI itu mengatakan, harusnya Anies memeriksa betul rekam jejak Cak Imin sebelum memilihnya jadi Cawapres karena Ketum PKB tersebut pernah tersandung kasus korupsi.
Tanpa tedeng aling-aling Novel menuturkan, dipilihnya Cak Imin sebagai Cawapres benar-benar telah mencoreng pencapresan Anies.
"Ini (Cak Imin jadi Cawapres) mencoreng pencapresan (Anies)," demikian ujarnya dengan nada seperti tanpa bersalah.
Puncaknya Novel mengatakan, Cak Imin bukanlah sosok ulama sehingga duet mereka berdua tidak bisa disebut mewakili umat.
"Ini jauh dari harapan umat dan jelas bukan representasi dari ulama," lanjutnya dengan nada kesal.
Cadas...
No comments:
Post a Comment