Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengingatkan kembali spirit awal berdirinya NU. Menurutnya, NU lahir berdasar keperihatinan para kiai di Jawa dan Madura atas perkembangan paham Wahabi.
“NU lahir itu tidak lain karena kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang ingin menghancurkan paham Aswaja,” kata Kiai Marzuki saat memberikan tausiyah di acara Haul Muassis NU Sumenep di Graha Adi Podoy, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu 2 Februari 2019.
Karena itu, Kiai Marzuki meminta warga NU untuk memilih pemimpin yang pro dengan NU. “Warga NU jangan pilih pemimpin yang didukung Wahabi yang jelas sangat benci sama NU. Ada partai yang jelas berafilasinya ke Wahabi jangan kita pilih,” tegasnya.
Kiai Marzuki menegaskan dalam hal berpolitik seluruh warga NU khususnya di Sumenep harus tetap satu komando bersama kiai NU.
“Saya berharap kepada warga NU untuk memperhatikan calon presiden dan wakilnya yang betul paham agama dan tidak didukung oleh pro Wahabi,” sambungnya.
Bahkan, Kiai Marzuki tak segan-segan akan memecat jika ada pengurus NU yang berafilasi ke Wahabi.
Sejak didirikan, NU memiliki tujuan jelas dan landasan nyata dalam hidup beragama dan bernegara. “Hanya NU yang benar-benar menyatakan diri membawa paham Ahlusunnah wal Jamaah sejak organisasi ini berdiri,” ujarnya.
Belakangan, banyak kelompok lain yang mengklaim membawa nilai-nilai Aswaja. Padahal, menurut Kiai Marzuki, faktanya mengobok-obok dan membidahkan amaliah NU. “Mereka menyerang pola dakwah kiai NU,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment