Ada satu best moment dalam acara Debat Capres 2024 edisi perdana yang berlangsung Selasa (12/12) yang melibatkan pertanyaan terbuka dari Ganjar Pranowo kepada Anies Baswedan soal IKN. Pertanyaan simpel tapi agak mengandung jebakan ini tampak hanya mampu dijawab Anies dengan muter-muter karena mungkin takut blunder!
Awalnya Ganjar masih bertanya dengan halus mengenai pendapat Anies tentang IKN, dengan memaparkan kondisi faktual soal beban dan permasalahan kompleks yang ada di Jakarta, sehingga akhirnya diputuskan rencana berpindah ke IKN. Eh, jawaban Anies malah muter-muter tapi belum menjawab pertanyaan intinya.
Anies malah mejawab (dengan sok bijak) bahwa persoalan itu muncul dan kudu diselesaikan, bukan terkesan lari dari tanggung jawab dengan "kabur" ke daerah lain untuk menghindar. Anies lantas mencontohkan tindakan ini mirip dengan tindakan Belanda yang berpindah ke kawasan Monas begitu tahu daerah Kota Tua turun.
Menariknya, ketiika Ganjar menyimpulkan bahwa Anies menolak IKN untuk dilanjutkan, kembali Anies ngeles dengan alasan bahwa IKN adalah produk negara yang "cacat proses" karena tidak melibatkan partisipasi publik, juga menganggap bahwa pihak yang tidak setuju dengan IKN akan dituding sebagai oposisi yang tidak mendukung program pemerintah.
Kalau dicermati, Anies memang fixed menolak kelanjutan IKN tapi nggak punya cukup keberanian untuk mengatakan dengan lantang di arena debat, yang bisa mengundang sentimen negatf cukup tinggi dari publik. Memang alasan-alasan yang Anies kemukakan ada sisi benarnya, tapi soal permasalahan di Jakarta, bukankah Anies telah menunjukkan bahwa dia juga kerap "cuci tangan" terhadap permasalahan di Jakarta yang gagal ditangani selama 5 tahun menjadi gubernur?
Trus, soal Kota Tua yang dinilainya turun (mungkin maksudnya terancam tenggelam), orang bodoh mana yang tidak mau berpindah ke lokasi yang lebih aman dari ancaman banjir ketika setiap musim penghujan merasa was-was kalau-kalau kantor atau kediaman mereka terendam air, bahkan bisa tersapu oleh ganasnya banjir bandang?
Akhirnya, sekali lagi kita simpulkan bahwa memang Anies jelas menolak IKN, meski tidak berani mengakui sikap yang sejalan dengan pernyataan yang pernah terlontar dari elit PKS beberapa waktu lalu.
Lantas, ketika Jokowi ingin menuntaskan IKN dan menghendaki upacara HUT RI ke-79 bisa dilakukan di sana,tapi Capres yang sok bijak itu terkesan menolak dan sangat mungkin membatalkan IKN kalau sampai terpilih, masa' mau kita biarkan orang ini menjadi RI-1?
No comments:
Post a Comment