Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan membantah presepsi publik yang menyebut dirinya telah berkhianat ke Prabowo Subianto.
Menurutnya, apa yang disampaikannya kala itu konteksnya pada Pilpres 2019, saat dirinya baru satu tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2018, Anies mengaku ditawari Prabowo menjadi Cawapresnya di Pilpres 2019.
Di sisi lain, ada pihak lain yang menawari Anies sebagai Capres sebagai kompetitor Prabowo Subianto.
“Saya bilang, saya tidak ingin menjadi orang yang mengkhianati Pak Prabowo. Saya tegaskan, saya tidak akan melakukan intersep atau memotong pencapresan Pak Prabowo,” kata Anies dilansir dari acara Mata Najwa berjudul Blak-blakan Anies-Muhaimin (Ekslusif) yang disiarkan pada Senin, 4 September 2023 malam.
Ditegaskan Anies, menuntaskan tugas lima tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta merupakan komitmennya.
"Karena saya berjanji akan menyelesaikan tugas lima tahun di Jakarta,” jelasnya.
“Inilah yang menjadi komitmen kami. Kami ingin memastikan janji di Jakarta bisa dituntaskan, jangan ditinggalkan,” sambungnya.
Akhirnya Prabowo Subianto maju Pilpres 2019. Dan Anies tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Jadi saya katakan, saya tidak akan meng-intersep pencalonan bapak (Prabowo) tahun 2019. Itu sudah kami tunaikan. Jadi tidak ada yang dikhianati,” tegasnya.
Setelah selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies sudah berusaha untuk menemui Prabowo Subianto.
“Sudah beberapa kali mencoba tetap tidak ada waktu akhirnya saya kirimkan surat ke beliau bahwa pekerjaan sebagai Gubernur di Jakarta sudah tuntas, termasuk menyampaikan perkembangan terkini, dan kini dicalonkan oleh Partai NasDem di Pilpres 2024,” jelas Anies
Anies menegaskan, tetap hormat kepada Prabowo Subianto.
"Beliau adalah pribadi yang mencintai Tanah Air, dan saya akan selalu menghormati beliau,” kunci Anies.
No comments:
Post a Comment