Wednesday, May 31, 2023

KETAHUAN SERANG JOKOWI PAKAI DATA ABAL-ABAL, TIM ANIES BASWEDAN MALAH SALAHKAN WARTAWAN

Tim bakal calon Presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan angkat bicara setelah Kementerian PUPR mengoreksi data yang dipakai Anies Baswedan menyerang pemerintahan Joko Widodo dalam pidatonya di  Milad ke-21 PKS akhir pekan lalu.

Dimana Anies membandingkan pembangunan jalan era Presiden Jokowi dan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anies menyebut pada era SBY pembangunan jalan non tol yang sangat dibutuhkan masyarakat kecil sangat masif dilakukan.

Namun pembangunan itu justru melorot drastis di era kepemimpinan Jokowi yang disebutnya hanya membangun jalan berbayar alias jalan tol yang hanya dipakai kalangan tertentu saja. Kekinian diketahui data yang dipakai Anies Baswedan salah.

Tim pemenangan Anies Baswedan Hendri Satrio (Hensat) mengakui hal itu, Anies Baswedan disebutnya keliru mengutip data pembangunan infrastruktur tersebut. Meski demikian Hanset tak mau Anies disalahkan begitu saja atas kekeliruan tersebut, dia justru menyalahkan wartawan yang disebutnya salah mengutip data dari PUPR, dimana data tersebut kemudian dikutip Anies dalam pidato tersebut.

"Itu PUPR menurut saya klarifikasi ke Katadata saja. Kan Mas Anies cuma membacakan hasil karya jurnalistiknya Katadata, gitu," ujar Hensat saat dihubungi, Rabu (24/5/2023) malam.

Tanpa merasa bersalah karena sudah pakai data abal-abal untuk menyerang pemerintahan Jokowi, Hansat justru mengatakan pemerintah seharusnya berterima kasih kepada Anies Baswedan atas kekeliruan tersebut. Menurutnya, karena Anies membacakan data pembanding pembangunan jalan era SBY dengan Jokowi, pemerintah jadi melakukan pengecekan ulang.

"Dan baguslah kalau kemudian diperbaiki. Jadi dicek-dicek saja tuh. Jadi thanks to Mas Anies lah. Akhirnya, pemerintah cek dan ricek lagi datanya," katanya.

Oleh karena itu, Hensat kembali menekankan agar Kementerian PUPR melakukan klarifikasi ke media yang dimaksudnya.

"Tapi, kalau klarifikasi, mestinya klarifikasinya ke Katadata tuh. Dan untung saja dibacain Anies. Jadi pada sibuk nyari perbaikan data. Mungkin kalau enggak dibacain, enggak dicek and ricek itu," ujar Hensat.

Adapun kritik Anies Baswedan itu disampaikan saat berpidato pada hari ulang tahun PKS di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu (20/5/2023) lalu. Inti dari  Pidato itu Anies tak sepakat pemerintahan Jokowi terlalu banyak membangun jalan tol sebab itu hanya dipakai segelintir orang yakni kelompok masyarakat yang membayar karcis masuk jalan bebas hambatan itu.

Di sisi lain, eks Gubernur DKI  Jakarta itu mengatakan pemerintah seolah tutup mata pada pembangunan jalan non tol di berbagai daerah di Indonesia, padahal jalan tak berbayar itu adalah akses yang dipakai oleh masyarakat kecil.

"Pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya. 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar yang ada di Indonesia dibangun di era pemerintahan sekarang (Jokowi), sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km itu adalah jalan berbayar,” kata Anies.

"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk-produk pertanian. Baik jalan nasional, jalan provinsi ataupun Jalan Kabupaten terbangun 19.000 KM di pemerintahan ini. Kalau coba saya bandingkan dengan pemerintah 10 tahun lalu di jaman Presiden pak SBY. Jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat,” tambahnya membungkasi. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...