Kembali saya katakan bahwa koalisi pengusung Anies merupakan koalisi yang paling gaduh sendiri. Ribut di antara mereka sendiri. Dari dulu hingga sekarang, masalah utamanya itu sama, soal pemilihan cawapres. Ketika sudah ada rencana pembentukan koalisi, namun hanya NasDem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres. Waktu itu sudah ada tarik-tarikan soal cawapres. Demokrat mengusulkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), sedangkan PKS mengusulkan Aher (Ahmad Heryawan).
Sementara itu, ada sebuah analisa menarik yang perlu saya kutip di sini. Ini dari seorang peneliti dari lembaga Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro. Menurut Bawono Kumoro, merujuk pada pernyataan NasDem dan Anies, soal cawapres kejutan, maka sosok yang dimaksud itu bukan AHY ataupun Aher. Karena 2 nama ini sudah sering disebut sebagai bakal cawapres Anies Sumber. Jadi udah bukan kejutan lagi dong. Menurut Bawono, akan sangat mengejutkan jika cawapres Anies adalah tokoh di sekitar pemerintahan Presiden Jokowi. Bisa menteri atau figur lain yang dekat dengan Presiden Jokowi. Jika yang jadi cawapres adalah sosok seperti itu, maka NasDem mungkin berharap agar Presiden Jokowi gak terlalu kontra terhadap Anies. Bahkan mungkin akan dapat endorse juga dari Presiden Jokowi.
Menarik ya analisa ini. Dan sangat masuk akal. Sangat sesuai dengan pernyataan-pernyataan Anies dan NasDem soal cawapres kejutan. Tentunya cawapres kejutan ini dinilai pasti mampu mendongkrak elektabilitas Anies, yang terus merosot. Kalo AHY atau Aher pasti bukan jadi kejutan. Tapi kalau figur itu adalah orang dari lingkungan Presiden Jokowi, waaah beneran jadi kejutan.
Gak pake lama, saya pun mendapatkan jawabannya. Yang saya kira sangat cocok dengan segala sinyal dari Anies dan NasDem, serta sangat cocok dengan analisa peneliti dari Indikator tadi. Figur itu adalah Menko Polhukam, Mahfud MD. Pertama, bahwa di kubu Anies itu memang jadi wadah buat orang-orang yang merasa pernah dikecewakan oleh Presiden Jokowi. Misalnya yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi, seperti Anies sendiri ya. Nah, dulu kan waktu Pilpres 2019, Pak Mahfud ini batal jadi cawapres Jokowi. Batalnya itu di last minute ya. Padahal kabarnya, Pak Mahfud sudah diminta siap-siap, bahkan sampai mau ngujur baju katanya, mau dibuatkan baju yang sama gitu ya dengan Pak Jokowi. Kubu Anies mungkin mengira bahwa Pak Mahfud ini pasti menyimpan dendam pada Pak Jokowi, sehingga pasti mau diajak bergabung jadi cawapres Anies. Jadi pihak Anies sudah sangat yakin bahwa Pak Mahfud pasti mau deh.
Yang kedua, nyatanya, Mahfud MD menolak tawaran itu. Sebagaimana beliau paparkan kepada awak media Sumber. Ada ini beritanya. Bahwa PKS telah menawari Mahfud MD jadi cawapres Anies. Dan kemudian ditolak oleh beliau, dengan alasan bahwa kalau gabung ke sana bakal merusak koalisi, karena setiap partai di koalisi sudah mengajukan kandidat cawapres masing-masing. Sementara Mahfud MD kan bukan bagian dari partai koalisi Anies. Dan Mahfud MD dengan terang-terangan menyebut bahwa beliau bukan pendukung Anies.
Coba kalau Pak Mahfud mau, pasti jadi kejutan kan. Seperti yang dijanjikan oleh Anies dan NasDem. Pas gitu ya dengan keseluruhan rangkaian keributan soal cawapres kejutan ini. Akhirnya ya gak jadi, dan nama cawapres Anies akan diumumkan kemudian, entah kapan. Ya kita tunggu aja. Siapa sih yang berhasil menang dari AHY, dalam memperebutkan kursi cawapres Anies?
No comments:
Post a Comment