Sunday, June 18, 2023

BERKALI-KALI DISIMULASI, ANIES TETAP GAGAL MELEWATI GANJAR DAN PRABOWO, BENERAN MENTOK?

Indikator Politik Indonesia belum lama ini membuat membuat simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga dalam Pilpres 2024, dengan menyertakan tiga sosok bakal capres yang namanya masih berada dalam tiga tokoh teratas menurut berbagai lembaga survei yang kredibel, yakni Ganjar Pranowo, Pabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Hasilnya terjadi duel ketat antara Ganjar versus Prabowo jika dipasangkan dengan cawapres yang berbeda, tetapi menariknya ... Anies Baswedan dipasangkan dengan siapa pun, selalu tercecer di posisi terakhir. Pertanda masa depan suram nih?

Seperti dilansir laman CNN Indonesia, pasangan Prabowo-ET (Erick Thohir) unggul tipis (32,8 persen) melawan Ganjar-Sandiaga (32,5 persen), pada simulasi pertama, tetapi Anies-AHY tertinggal (24,4 persen) dengan menyisakan 10,3 persen responden yang belum menjawab.

Simulasi kedua, Ganjar-Ridwan Kamil unggul (34,9 persen) atas Prabowo-Khofifah (31,4 persen) dan Anies-AHY (23,3 persen) dengan 10,4 persen tidak tahu (tidak menjawab).

Simulasi ketiga, Prabowo-ET malah unggul tipis atas Ganjar-RK dengan 34,4 persen melawan 33,1 persen; sedangkan Anies-Khofifah cuma kebagian 21,5 persen, sedangkan 11 persen sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.

Skor 2-1 kembali imbang pada smulasi keempat ketika Ganjar-RK (37,3 persen) mengungguli Prabowo-Cak Imin (28,3 persen), sedamgkan Anies-AHY cuma dapat 24,1 persen, dan sisanya 10,3 persen tidak menjawab.

Simulasi kelima, Prabowo-ET menang (33,6 persen) ketimbang Ganjar-Khofifah (32,7 persen) jiuga duet Anies-AHY (24,5 persen), sementara sisanya (9,2 persen) tidak menjawab atau tidak tahu.

Simulasi keenam, Ganjar-ET unggul 35,8 persen berbanding 30,5 persen atas Prabowo-Khofifah, juga Anies-AHY (24 1 persen), sedangkan sisanya (9,6 persen) tidak tahu atau tidak menjawab.

Simulasi terakhir, pasangan Ganjar-RK membuat skor simulasi menjadi 4-3 dengan keunggulan Capres Ganjar Pranowo. Kali ini, Prabowo-ET tidak mampu mengalakan Ganjar-RK dengan selisih hanya 0 4 persen, tepatnya 33,3 persen melawan 32,9 persen. Sementara, Anies-AHY cukup me mendapatkan 23,9 persen, dan 9,9 persen tak menjawab atau tidak tahu.

Mencermati hasil simulasi tersebut, kita mendapati fakta bahwa anggapan elektabilitas Anies mulai mentok ada benarnya. Terbukti ketika Anies coba dipasangkan dengan siapa pun sebagai cawapres, hasilnya tetap mentok dan gagal melewati Ganjar maupun Prabowo.

Sementara, bagi Ganjar dan Prabowo, faktor siapa cawapres yang dipasangkan dengan mereka, cukup menentukan siapa yang unggul, meskipun selisihnya tidak terlalu jauh, bahkan bisa dibilang cukup ketat.

Akankah simulasi ini menjadi gambaran bagi duet yang akan tersaji pada Pilpres 2024 mendatang? Masih terlalu dini untuk menjawab atau menyimpulkan, tetapi yang jelas kalau masih mau menaikkan nama Anies, maka Koalisi Perubahan yang dikomando oleh Surya Paloh perlu berjuang ekstra keras karena usahanya mengenalkan Anies kepada publik belum memberi harapan yang menggembirakan. Apa lebih baik ditawarkan sebagai cawapres saja atau malah ditinggal sekalian, karena sudah mentok?

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...