Sunday, January 21, 2024

SURVEI IPE : ANIES-MUHAIMIN MASIH TERBAWAH JADI JURU KUNCI, GAGAL DI PUTARAN 1

Hasil Survei Indonesia Political Expert (IPE) menyebut elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka stagnan atau cenderung tidak ada perubahan, dibandingkan pasangan Capres Cawapres lainnya yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin.

Hasil Survei IPE menyebut pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih elektabilitas teratas dengan 35,1 persen. Disusul Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan elektabilitas 32,2 persen.

Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 27,1 persen

Di mana hasil survei sejak September 2023 hingga Januari 2024 menunjukkan Ganjar-Mahfud memiliki kenaikan elektabilitas yaitu sebesar 4,39 persen, Anies-Muhaimin 4,10 persen, dan Prabowo-Gibran 2,82 persen.

“Apa yang dilakukan pasangan Amin dan Ganjar-Mahfud mereka berusaha kampanye dengan mengeksplorasi potensi yang dimiliki. Dan saya melihatnya ini strategi dampak bukan output, sementara 02 strategi output yang viral paling lama tiga minggu,” ujar Direktur Riset dan Survei IPE, Agustanto Suprayoghi saat merilis survei, di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Survei IPE dilakukan sejak 2-16 Januari 2024 dengan jumlah responden sebanyak 2.400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah.

Sedangkan survei dilakukan di 416 Kabupaten dan 98 Kota dengan metode random purposive, serta sampling error 2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen

Sementara, Pengamat Politik yang turut hadir dalam rilis survei kali ini, Ray Rangkuti menyebut terdapat beberapa faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran macet.

Seperti tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berimbas kepada pasangan nomor urut dua, model kampanye yang monoton, hingga isu dinasti politik yang optimal di kalangan mahasiswa dan masyarakat.

“Tingkat kepuasan Pak Jokowi hari demi hari turun, pasti berimbas tertahannya pasangan 02. Goyang gemoy, makan siang, dan susu gratis juga kehilangan pamor alias tidak lagi menjadi sesuatu yang viral. Kemudian model kampanye monoton, sementara pasangan 03 dan 01 terus berseliweran,” jelas Ray.

“Dinasti politik ini menjadi isu yang mulai bekerja secara optimal khususnya di kalangan mahasiswa. Bahkan gerakan mahasiswa anti dinasti politik makin menguat,” tambahnya.

Kemudian, Ray mengungkapkan citra Ganjar sebagai penerus Presiden Jokowi semakin hari semakin menguat.

“Di survei juga memperlihatkan citra Pak Ganjar sebagai penerus Pak Jokowi lebih kuat dibandingkan Pak Prabowo yang semata-mata citranya nempel. Ini merupakan dua hal yang berbeda,” pungkasnya.

Sedangkan sebelumnya diberitakan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga mengemukakan hasil jajak pendapat bertajuk "Konferensi Pers Denny JA: Terbukanya Peluang Satu Putaran?", Kamis (18/1/24).

Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa membeberkan elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di angka 24,8 persen membuntuti raihan suara responden pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebesar 46,6 persen pada Januari 2024.

Lalu pada posisi paling buncit 22,8 persen dari paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara 5,3 persen responden lainnya memilih tidak menjawab atau tidak tahu, dan 0,5 persen suara tidak sah. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...