Thursday, June 29, 2023

DASAR KADRUN! NIATNYA MEMBELA ANIES MALAH SEBAR INFORMASI HOAX

Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Prof Musni Umar akhirnya meminta maaf dan mengakui telah memposting serta menyebarkan foto hoaks Anies Baswedan bersama Raja Salman serta menyebutkan itu terjadi saat Anies menunaikan ibadah haji dan menjadi undangan khusus Raja Salman.

Sebelumnya, Musni Umar berupaya membantah tudingan soal Anies Baswedan yang menunaikan ibadah haji bukan lewat undangan Raja Arab Saudi dan diangggap berbohong atau ngibul.

Musni Umar kemudian memberikan pembelaan dibarengi dengan memposting foto sosok Anies Baswedan yang didampingi Raja Salman.

Sayang, foto yang diunggah tersebut merupakan editan dari foto Jokowi dan keluarganya kala diantar Raja Arab Saudi menunaikan ibadah haji.

Belakangan, menyadari foto Anies Baswedan yang diunggah adalah editan dan mengandung hoaks, Musni Umar minta maaf ke publik.

"Sehubungan adanya poster yg dikirim ke HP saya tentang foto editan Anies bersama raja Salman saat tawaf ternyata itu hoax, saya menyatakan maaf karena tidak teliti ikut posting. Tidak ada niat sedikitpun untuk posting hoax. Saya telah menghapus postingan tersebut  di Twitter saya dan menyatakan bahwa postingan itu tidak pernah ada. Sekali saya minta maaf dan ucapkan terima kasih atas komentar, kritikan, koreksi serta peringatan keras para netizen," cuitnya memberi klarifikasi seperti dikutip Selasa (27/6/2023).

Permintaan maaf Musni Umar yang mengunggah foto hoaks Anies Baswedan itu menuai beragam komentar.

Termasuk di antaranya pendiri platform pemantauan dan analitik digital Evello, Dudy Rudianto.

Melalui data yang dihimpunya, Dudy menyebut bahwa pernyataan minta maaf Musni Umar memberikan efek sentimen negatif sangat besar.

"Permintaan maaf @MusniUmar krn menyebarkan foto hoaks Anies Baswedan bersentiment negatif sangat besar, dengan bobot 98 persen. Cuitan ini terbaca beremosi Surprise 57 persen . Tak hanya akun @MusniUmar, netizen yg terpapar sebaran cuitan sebelumnya juga didominasi emosi surprise," tulisnya.

"Cuitan ini juga terbaca sangat rasional, alih-alih emosional menunjukkan pada dasarnya pemilik akun merupakan individu yang sangat logis. Gaya komunikasi yg terbaca adalah Self-Revealing menunjukkan cara berkomunikasi berdasarkan opini dan pengalaman pribadi," lanjutnya.

Adapun brand image yang terbentuk adalah indifferent menunjukkan bahwa permintaan maaf ini akan cenderung diabaikan oleh publik atau bahkan tidak memperbaiki keadaan sebelumnya.

"Menariknya, case ini dibaca oleh taxonomy analyzer sangat kuat bermuatan politik, etika dan kejahatan komputer. Sementara topik yg dominan adalah kontroversi, komunikasi, sikap kritis, media massa dan ruang publik," ujarnya.

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...