Sunday, June 18, 2023

PRABOWO MASIH MAU CAPRES DENGAN MASA LALUNYA YANG KAMI TAK LUPA? MIMPI!

Kelihatannya Prabowo terlalu beresiko jika dipasangkan dengan siapapun, dalam jabatan apapun di tahun 2024. Sebagai pengingat, kita adalah negara yang paham sejarah. Kita adalah negara yang pernah mendengarkan dan diingatkan untuk terus menerus tidak lupa dengan sejarah.

Soekarno, founding father pembentukan negara Indonesia rasanya juga sudah dengan jelas membuat satu jargon yang sulit dilupakan. Jas merah.Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Anak-anak millenials dan generasi Z ini belum kenal siapa Prabowo.

Pertama. pada tahun 1998, yang adalah tahun terakhir karir militernya, pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal dengan jabatan sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat kalau disingkat jadi Pangkostrad.

Posisi tersebut saat itu sangatlah strategis, seperti namanya, bahkan legend has it bahwa jabatan itu bisa melakukan apa saja pada waktu itu. Dibongkar lagi mengenai dokumen telegram bocoran berisi percakapan antara Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, tempatnya Anies bernaung, yakni Stanley Roth dengan Komandan Kopassus Prabowo.

Pertemuan selama 1 jam pada 6 November 1997 membahas soal Indonesia, dalam telegram yang bersifat unclassified. Bicara soal Soeharto, perlawanan terhadap Soeharto dan cara-cara penanganan krisis yang tidak perlu saya sebutkan di sini.

Mencoba melawan kekuatan rakyat arus bawah, Prabowo dan Soeharto ternyata gagal. Akhirnya pada tahun 1998, tepatnya di bulan Mei, Soeharto harus melakukan pengunduran diri. Pidato yang disambut dengan sangat gembira oleh masyarakat khususnya mahasiswa pintar, yang nggak goblok kayak sekarang.

Kalau mahasiswa goblok yang macam era sekarang, malah mengatakan Soeharto lebih baik. Lebih baik dari mana? Lebih baik dalam membungkam orang? Sudah menjadi rahasia umum kalau Prabowo dan Soeharto ini berperan besar dalam “keamanan” jabatan Soeharto selama usia kepemimpinanya.

Sudah juga menjadi rahasia umum bahwa Prabowo saat menjabat sebagai jenderal di era Soeharto, orang ini sangat patuh dan setia sampai Soeharto lengser. Lengsernya Soeharto menjadi titik balik bagi Indonesia untuk bangkit, namun titik nadir kematian jabatan militer Prabowo.

Prabowo dicopot jabatannya oleh Bapak Wiranto. Selesai karir militernya, membuat dia harus keluar dari Indonesia dan mencoba menenangkan diri dari segala yang pernah dia kerjakan sebagai bentuk “ketaatan” kepada Presiden Soeharto saat itu.

Datang ke Yordania, diterima oleh pemimpin di sana yang pernah ia kenal saat berkarir militer. Sesama rekan yang ia kenal di Amerika Serikat. Diterima dengan baik, lalu beberapa tahun dapat warga negara Yordania, dia pulang karena kangen. Ditawari karir politik, tertarik dan bikin Gerindra.

Anggota-anggota Gerindra juga isinya kayak macam Andre Rosiade yang di atas meja sering gebrak-gebrak, tapi gak tahu di bawah meja ngapain. Lalu orang seperti Fadli Zon yang dekat dengan kaum radikal. Sudah lah. Mau jadikan dia presiden? Mimpi.

Apalagi sekarang para pendukung Prabowo dan Anies bersatu padu untuk menyerang Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya tinggi sekali dan tak terkalahkan. Anies jadi sampah radikalis, Prabowo sudah dibuang oleh sejarah.

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...