Saturday, July 15, 2023

ANIES AKUI BANYAK WARGA JAKARTA MISKIN KARENA DIRINYA TAK BECUS BEKERJA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan angka kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta, dimana pada Maret 2021 jumlah penduduk miskinnya berjumlah 501.920 orang. Atau secara persentase setara dengan 4,72%

Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan tersebut ada penambahan jumlah sebanyak 21.060 penduduk miskin dibandingkan dengan Maret 2020. Juga terjadi penambahan sebesar 5.080 orang dibandingkan September 2020.

Adapun Garis Kemiskinan di DKI Jakarta pada Maret sebesar Rp 697.638 per kapita per bulan dengan komposisi garis makanan sebesar Rp 479.332 atau setara 68,71% dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 218.306 atau setara 31,29%.

Angka garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2021 tersebut naik 2,53% jika dibandingkan Maret 2020 dan naik 2,09% jika dibandingkan September 2020.

Sehingga dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 5 orang, maka setiap keluarga miskin harus mampu memenuhi kebutuhan sebesar Rp 3.488.190 per bulan.

"Dengan kondisi mayoritas penduduk miskin Jakarta yang bekerja di lapangan usaha aktivitas jasa lainnya (37,5%), hal ini akan sulit bagi penduduk miskin untuk keluar dari kemiskinan, terlebih di tengah pandemi," seperti dikutip laporan BPS yang diterima CNBC Indonesia.

Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makan dan non makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.

"Sulitnya pemulihan daya beli penduduk akan menyebabkan kesulitan pula bagi penduduk miskin untuk dapat melewati garis kemiskinan," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (15/07/2021).

Data BPS menyebutkan, komoditas makan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan penduduk Jakarta adalah beras (14.17%), rokok kretek filter (11,27%), daging ayam ras (6,23%), telur ayam ras (4,77%), dan mie instan (2,82%).

Sementara itu, komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar adalah perumahan, listrik, bensin, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Pada Maret 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jakarta yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,409. Angka tersebut meningkat 0,01 poin dibandingkan dengan Gini Ratio pada Maret 2020. Juga meningkat 0,009 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2020.

Margo mengungkapkan walaupun secara nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2021 sudah menuju ke arah pemulihan, namun pemulihan tersebut belum merata di 34 Provinsi di Indonesia.

Seperti diketahui pada Kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi atau -0,74%, sementara di DKI Jakarta dan provinsi lainnya, ada yang sudah menunjukkan pertumbuhan positif, namun ada juga yang masih mengalami kontraksi.

Di DKI Jakarta sendiri pada Kuartal I-2021 pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi atau -1,65%. Kendati demikian, Margo menjelaskan, bahwa memang korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan tidak selalu sejalan.

"Kemiskinan memang tidak selalu inline (dengan pertumbuhan ekonomi). Kalau ekonomi dilihat juga dari besarnya aktivitas ekonomi dan siapa yang menggerakan ekonomi atau oleh sektor apa," jelas Margo dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).

Secara nasional, jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2021 sebanyak 27,54 juta orang atau secara persentase setara 10,14%. Angka kemiskinan tersebut naik 1,12 juta orang dibandingkan Maret 2020.

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...