Sunday, July 30, 2023

KOALISI PERUBAHAN MULAI GOYAH TAK ADA ARAH

Kemarin (19/4) mendadak saya teringat akan Koalisi Perubahan yang selama beberapa waktu terakhir ini terlihat adem ayem, senyap, dan tak nampak banyak kemajuan yang berarti menuju Pilpres 2024 yang berlangsung tak sampai setahun lagi. Saya bahkan melihat "kapal koalisi" yang satu ini mulai oleng, kayak mau tenggelam euy!

Kalau saya cermati, dua pertanyaan di atas masih sangat mungkin terjadi. Ya, sekalipun NasDem menjadi yang pertama mengusung dan nekat mengusung Anies Baswedan (meskipun masih sebatas bakal calon), tapi posisi partainya Surya Paloh ini bukanlah sebagai pemimpin koalisi, meskipun mungkin paling berkantong tebal. Kayak muka dari bakal calon yang diusung nggak sih? Hahaha...!

Hal ini terbaca dari manuver dan saling klaim yang setidaknya dilakukan oleh dua parpol lain, yakni PKS dan Demokrat, plus satu partai gurem yang dipimpin Amien Rais. Partai gurem ini belakangan mulai ancang-ancang membelot mendukung Gerindra kalau sampai Anies batal nyapres.

Bagaimana dengan PKS? Partai ini mulai genit mencoba mencolek alias menggoda beberapa tokoh agar setidaknya bersedia diusulkan menjadi bakal capres ala Koalisi Perubahan. Ya, setelah menggoda Sandiaga Uno dan kayaknya mental, partai yang (katanya dikenal) santun dan berakhlak ini menggoda Mahfud MD, yang menolak secara halus pinangan PKS, karena mungkin menyadari masa depan koalisi ini bakalan suram.

Partai Demokrat? Sama saja, meski terlihat agak sok diplomatis saat bersuara menanggapi polemik goyangan PKS yang mencoba mencolek sana-sini. Jago mereka jelas masih AHY, tanpa ada opsi lain. Ibarat kata:

"Kalau mau lanjut, usung AHY ... tapi kalau menolak, kami akan balik kanan."

Khusus Demokrat ceritanya akan menarik karena sebentar lagi manuver Anas Urbaningru, juga Demokrat kubu Moeldoko tampaknya akan bikin repot, bikin pening, dan bisa bikin niat Demokrat berkoalisi akan melemah.

Bagaimana dengan NasDem? Sama saja. Tampaknya Bang Paloh mulai bimbang apakah akan meneruskan kenekatannya mengusung Anies. Kondisi internal partai juga agak kurang kondusif gara-gara kasus korupsi BTS yang melibatkan adik dari Sekjen Nasdem, yang diduga akan menyeret sang kakak juga.

Jadi bagaimana sekarang? Kalau saya boleh menerawang, persentase Koalisi Perubahan untuk terus bersama tak lebih dari 70 persen. Apalagi nanti kalau ada gejolak internal partai, diikuti saling beda pendapat yang bisa kita harapkan membawa perpecahan di kubu mereka ... persentase tadi bisa langsung anjlok sampai angka 50 persen saja.

Ingat, ini langkah PDI-P masih belum diputuskan loh. Nanti kalau Megawati sudah bersabda dan Jokowi juga mulai "mengarahkan jarinya", mungkin itu saatnya say goodbye buat kubu koalisi NasDem dan kawan-kawan. Mungkin kapal oleng Koalisi Perubahan akan semakin miring, miring, dan karam. Entah kalau mereka tetap nekat mengusung Anies,.mungkin logika dan akal sehat mereka beneran sudah konslet! 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...