Tuesday, July 18, 2023

LEBIH BAIK PULANG

Jauh seratus kilometer lebih aku menonton siaran langsung Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Yang ku tunggu-tunggu adalah pidato Anies Baswedan dan Surya Paloh.

Kira-kira seperti apa gagasan kedua tokoh tersebut? Seperti yang kita tahu, Koalisi Perubahan ini memang mengusung gagasan-gagasan kepada publik. Salah satunya aku yang terpancing untuk mengikuti dari ranah maya.

Kian penasaran ketika prosesi apel tersebut diawali dengan parade kebudayaan. Budaya dan kesenian dari seluruh provinsi di Indonesia dihadirkan di sana. Sungguh apik dan terlihat betapa besarnya bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan begitu dimunculkan. Amat meriah sekali di acara partai.

Yap, GBK tampak membiru. Ribuan relawan dan kader Nadem memenuhi stadion tersebut. Atraksi-atraksi Garda Pemuda Nasdem pun memukau. Dua orang mengecat biru tubuhnya dan mengebarkan bendera Nasdem di tengah lautan manusia. Hingga gelegar hiburan pendangdut Nazzarudin yang memancing badan untuk berjoget.

Tapi, dibalik kemeriahan apel tersebut ada yang membuatku syok. Belum sampai Anies dan Surya Paloh berpidato, sudah banyak relawan dan simpatisan yang memilih balik kanan. Mereka memilih keluar stadion dan meninggalkan untuk pulang.

Betapa mereka mencederai acara yang dipersiapkan secara sungguh-sungguh itu? Tentu, apel akbar itu tak mengeluarkan biaya yang sedikit. Kalian sudah tahu lah. Banyak sekali, berjut-jut rupiah untuk membuat acara semegah itu.

Terus kenapa para relawan dan simpatisan itu lebih memilih meninggalkan tribun penonton GBK? Apa hanya sekadar ingin cari angin di luar stadion lalu masuk lagi? Jelas tidak. Mereka meninggalkan GBK dengan menaikki bus pariwisata yang sudah siap menjemput pulang di parkiran.

Akhirnya tribun penonton GBK tak lagi penuh. Melihat banyak kursi-kursi yang kosong membawa pikir nakalku bergejolak. Jangan-jangan, mereka memang simpatisan tersebut enggan menyimak pidato Anies dan amanat dari Surya Paloh.

Mungkin begitu alasan yang dipakai. Selain sudah sore dan faktor kelelahan mereka juga ingin waktu bersama keluarganya tak makin berkurang. Bisa jadi juga kecewa karena sudah tahu rangkaian acaranya tak sesuai dengan harapan.

Sepertinya ekspektasi awal ingin mendengar gagasan-gagasan perubahan dari Anies. Namun, setelah melihat rundown, rupanya Anies hanya membaca doa-doa. Padahal doa yang dipanjatkan Anies sudah terealisasi di pemerintahan yang sekarang. Bahkan, rivalnya, Ganjar Pranowo sudah melakukannya semenjak menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Misalnya sekolah gratis, sampai upaya membebaskan para ASN dari kerumitan birokrasi, dan korupsi. Bisa dibilang, semua doa yang dipanjatkan Anies sudah dilakukan Ganjar. Di tangan Ganjar, doa sekolah gratis terwujud. SMKN Jateng, sekolah berbasis asrama diciptakan. Termasuk seluruh SMA/SMK dan SLB digratiskan sepenuhnya.

Soal birokrasi, Ganjar pun telah melakukan reformasi besar-besaran. Ganjar menyulap sistem pemerintahan menjadi birokrasi yang antikorupsi. Jual beli jabatan sampai setoran ke atasan dibabat habis di era-nya. Masyarakat yang ingin mengurus keperluan kependudukan, izin sampai aduan dengan cepat direspon. Tak ada lagi kerumitan yang ditemukan setelah Ganjar mengajak lari para ASN untuk benar-benar melayani masyarakat.

Bisa jadi benar, para relawan dan simpatisan yang memilih pulang bertemu keluarga di rumah. Alih-alih ingin mendengarkan gagasan menjadi seperti percuma dengan doa-doa yang keluar dari mulut Anies.

Tak ada salahnya, mereka hadir dan sudah menunaikan turut memeriahkan apel tersebut. Lebih baik pulang ketimbang mengamini doa yang jelas nyata sudah berjalan baik. Toh pulang setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Termasuk aku sendiri lebih menghargai lagu kebangsaan dan ikut bernyanyi. Setelah itu pun langsung menutup siaran streaming dari ponselku.

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...