Friday, August 18, 2023

POSISI ANIES UDAH GAWAT, DEMOKRAT DAN PKS BERONTAK, NASDEM MULAI NYESAL

Ketika Yenny Wahid menjadi salah satu nama yang cocok dipasangkan dengan Anies di pilpres, Demokrat langsung naik darah.

Sebenarnya ada satu cerita yang baru saja diketahui. Yenny mengatakan bahwa Surya Paloh bilang dia sudah memenuhi syarat sebagai bakal cawapres Anies. Statement Surya Paloh itu di tahun 2022. Artinya nama Yenny Wahid sudah masuk radar cawapres sejak tahun lalu.

Dengan respon penolakan dari Yenny Wahid, Nasdem terpojok dan terjepit. Keinginan mereka untuk mendapatkan cawapres dari non partai makin tidak terjangkau.

Nasdem mungkin mulai menyesal melihat tingkah Demokrat yang terlalu ngotot memaksakan kehendak. Demokrat seolah mau bilang, AHY harga mati atau koalisi bubar.

Apalagi Andi Arief baru-baru ini menuduh Surya Paloh sedang diuji elektabilitasnya untuk menjadi cawapres Anies. Nasdem pasti kesal dan geram dengan tuduhan ini. Bahkan salah satu anggota tim pemenangan pemilu Nasdem menyindir Ani Arief agar banyak minum susu supaya akalnya lebih sehat. Nasdem tidak mabok kekuasaan, tidak bernafsu menempati jatah cawapres Anies. Dia mempertanyakan masa sih Andi Arief tidak tahu siapa yang lebih mabuk jadi cawapres Anies.

Hubungan Nasdem dan Demokrat sudah makin panas. Kalau dulu masih hangat, sekarang makin gawat. Hubungan mereka seperti di ujung tanduk.

PKS juga mulai tidak sabar. Bersama dengan Demokrat, mereka berontak dan sama-sama mendesak Anies supaya cepat mengumumkan nama cawapres.

Kalau dari versi AHY, alasannya adalah publik sudah tidak sabar siapa yang bakal jadi cawapres Anies. Sedangkan dari versi PKS, alasan mereka adalah Pilpres 2024 sudah semakin dekat, konsolidasi harus segera dilakukan. Dua partai sepakat nama cawapres harus diumumkan, artinya Nasdem kalah 2-1. Alasan Demokrat dan PKS memang ada benarnya, tapi kalau dipikir lebih jauh lagi, ada nada ancaman terhadap Nasdem.

AHY makin lama makin tidak tenang. Dia bahkan mengatakan yang mahal dalam kehidupan itu adalah kejelasan dan kepastian. Ketidakpastian dan ketidakjelasan itu yang sering membuat orang tidak optimal.

Nasdem sekarang disandera oleh Demokrat. Kalau tidak ada kesepakatan, maka koalisi hampir pasti bubar. Skenario pilpres 2 paslon dan pemilu satu putaran, hampir pasti terjadi meskipun biang keroknya adalah internal Koalisi Perubahan sendiri.

Posisi Anies dalam situasi gawat. Anies harus memilih apakah mendengarkan Nasdem atau Demokrat PKS. Nasdem maunya nama cawapres diumumkan terakhir. Sedangkan Demokrat dan PKS mau sekarang juga.

Kesimpulannya, Anies tersandera oleh keinginan Nasdem tapi Anies juga butuh dukungan Demokrat dan PKS. Sedangkan Demokrat nothing to lose, asalkan ada waktu untuk menyeberang koalisi jika harapan tidak kesampaian. Sedangkan PKS santai-santai aja. Katanya sih PKS itu pelit, makanya tidak rugi apa pun. Tinggal cabut aja kok susah. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...