LAGI-LAGI ANIES DAN SURYA PALOH SALAH LANGKAH! PARPOL FAVORIT PEMILIH NU TERNYATA BUKAN PKB

Partai Nasdem dan Anies Baswedan akhirnya memutuskan siapa cawapresnya. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi jadi cawapres Anies Baswedan. Sabtu kemarin Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi deklarasi capres dan cawapres di Surabaya Jawa Timur.

Anies Baswedan dan Nasdem memilih Muhaimin Iskandar jadi cawapres untuk meraih hati warga Nahdiyyin. PKB lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) sehingga diharapkan pada pilpres nanti suara warga NU mengalir deras ke pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Sepertinya perhitungan Anies dan Partai Nasdem salah. Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan. Survei LSI Denny JA mencatat bukan PKB partai favorite warga NU, justru PKB berada di urutan ketiga itupun sangat tipis perbedaanya dengan posisi keempat.

PDIP menjadi partai paling favorit bagi pemilih Nahdlatul Ulama (NU) di antara partai-partai lain. Elektabilitas PDIP di antara warga Nahdliyyin mencapai 21,9 persen. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mampu mengalahkan PKB, sebagai partai yang dilahirkan NU.

Kedua adalah Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 13,6 persen. Disusul oleh PKB dengan nilai 11,5 persen dan Golkar 11,2 persen.

Elektabilitas PKB bagi warga Nahdliyyin dipengaruhi oleh faktor sejarah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan pendiri PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sebagian pemilih NU masih memendam kekecewaan kepada Cak Imin yang dianggap telah menyingkirkan Gus Dur.

Apalagi hingga saat ini, friksi di antara keduanya keduanya juga masih diembuskan oleh keluarga terutama oleh anak Gus Dur Yenny Wahid. Masalah ini tentu saja akan membawa dampak negatif bagi PKB khususnya di mata warga NU.

Kini Muhaimin Iskandar berpasangan dengan Anies Baswedan di pilpres 2024. Anies sudah terlanjur dikenal sebagai pihak menggunakan politik identitas yang terjadi pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Cap tidak baik ini sedikit banyak akan mempengaruhi elektabilitas PKB di warga nahdiyyin.

Unik memang PDIP bukan merupakan partai Islam tapi mendapat tempat spesial di mata masyarakat. Bahkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf pernah menyatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukan sekadar partner atau rekan bagi NU.

Bagi PBNU, PDIP adalah salah satu komponen senyawa di dalam perjuangan yang bisa terus bersinergi di hari mendatang demi membawa kemaslahatan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan manusia.

Hubungan Muhaimin Iskandar dengan Gus Yahya dikabarkan tidak baik. Hal ini tentu makin mengurangi simpati warga NU terhadap Cak Imin dan PKB. Berbagai hal negatif tentang Cak Imin ini seolah mengindikasikan jika keputusan Nasdem dan Anies salah.