Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tak menyangka dengan pengkhianatan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
Anies disebut menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Kerja sama antara NasDem dan PKB dikabarkan telah disepakati, meninggalkan Demokrat dan PKS.
"Sebetulnya kalau jujur saya pun tidak menyangka atas terjadinya kejadian itu tiga hari lalu," kata SBY, di Cikeas, Jumat (1/9).
SBY mengatakan parpol di Koalisi Perubahan bekerja sama dengan baik. Apalagi, kerja sama telah dibangun sejak setahun lalu.
"Setahun lamanya kurang lebih koalisi bersama-sama berikhtiar untuk bisa jadi kenyataan dan bisa usung capres-cawapres yang kita harapkan," ucapnya.
Namu, SBY mengaku mengerti dalam politik adalah hal yang biasa jika seseorang bersiasat dan berstrategi untuk mencapai kepentingan sendiri.
Namun, menurut dia, strategi dan siasat yang dilakukan oleh Anies telah melewati batas etika dan moral politik.
"Saya capres dua kali, saya pernah bangun koalisi dengan mitra. Dan tidak ada yang saya rasakan seperti yang terjadi tiga hari lalu. Saya mengerti politik penuh strategi siasat, caranya banyak," kata SBY.
"Tapi, saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini. Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik. Kasar," imbuhnya.
No comments:
Post a Comment