Tuesday, December 19, 2023

CONTOH ORDAL? CAK IMIN BAWA IPAR DAN SAUDARA KANDUNG MASUK KABINET

Hari ini ada tiga politikus PKB yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana. Mereka jadi bagian dari 22 calon menteri Jokowi.

Ketiga politikus PKB tersebut yakni Ida Fauziyah, Agus Suparmanto, dan Abdul Halim Iskandar. Khusus Abdul Halim Iskandar, pria ini tak lain merupakan kakak kandung dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Abdul Halim mengaku dihubungi Jokowi pada Senin (21/10) malam. Dia kemudian datang dan tiba di Istana Kepresidenan pada Selasa (22/10/2019) pukul 13.48 WIB.

Abdul Halim mengaku sudah menjadi pengurus PKB dari tingkat DPC hingga DPP. Merintis dari DPRD Jombang, kini dia menjabat Ketua DPRD Jawa Timur.

Abdul Halim mengatakan membicarakan banyak hal bersama Jokowi dari mulai pembangunan masyarakat di sektor ekonomi hingga sosial. Dalam pembicaraan tersebut, terlontar kode 'desa'.

"Diskusi agak banyak dan agak dalam tentang berbagai masalah pembangunan masyarakat di sektor ekonomi, infrastruktur, dan sektor sosial. Yang pasti beliau paham saya orang Jatim dan orang desa, dan saya yakin beliau paham," kata Abdul Halim kepada wartawan setelah bertemu dengan Jokowi di Istana, Selasa (22/10/2019).

Namun, saat ditegaskan lagi, Abdul Halim mengatakan dia menyerahkan keputusan kepada Jokowi. Diketahui, Jokowi akan mengumunkan dan langsung melantik kabinetnya, Rabu (23/10).

"Saya tidak tahu itu kewenangan beliau besok diumumkan sendiri dan semua kita kembalikan ke beliau," ujarnya.

Mundur lima tahun yang lalu, Cak Imin juga membawa keluarganya masuk ke dalam kabinet Jokowi. Muhammad Nasir, yang menjabat Menristek Dikti di Kabinet Kerja, tak lain merupakan kakak ipar Cak Imin. Nasir menikah dengan Hasibyah.

Sejatinya, Nasir adalah seorang akademisi. Dia sempat terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, untuk periode 2014-2018. Nasir sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama.

Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960, itu juga dikenal sebagai pakar anggaran. Tak heran ketika terpilih sebagai rektor salah satu prioritas utama yang akan dia selesaikan adalah soal anggaran di kampus. Visi Nasir saat menjadi dekan seperti dikutip dari situs undip.ac.id adalah menjadikan Fakultas Ekonomi Menuju World Class University. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...