Tuesday, December 26, 2023

INDONESIA GAK BUTUH PEMIMPIN RETORIKA, BUTUHNYA PEMIMPIN YANG BISA BEKERJA

Presiden Joko Widodo menyebut, Indonesia butuh pemimpin yang banyak bekerja, bukan banyak bicara. Katanya, presiden RI ke depan harus mau kerja keras untuk rakyat dan negara. Ini Jokowi sampaikan saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Pro Jokowi (Projo) yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).

“Rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja, yang mau bekerja untuk rakyatnya, yang mau bekerja untuk bangsanya, yang mau bekerja untuk negaranya,” kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan peserta rakernas.

Jokowi bilang, tantangan yang dihadapi Indonesia dan negara-negara di dunia semakin kompleks. Mulai dari krisis pangan hingga kenaikan harga bahan bakar.

Belum lagi, perang yang terjadi di sejumlah negara, hingga perubahan iklim yang melanda berbagai belahan dunia. Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, kata Jokowi, Indonesia butuh pemimpin yang memiliki visi taktis jelas.

“Memiliki keberanian, berani mengambil risiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar,” ujarnya.

Kepala negara mengingatkan, rakyat harus hati-hati dalam memilih pemimpin. Apalagi, presiden ke depan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. Jokowi menegaskan, pemimpin negara tak boleh mudah menyerah. Pemimpin juga harus bernyali besar untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Yang tidak gampang menyerah, ditekan saja takut, ditekan saja mundur, enggak. Kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar, karena tantangan yang kita hadapi makin kompleks,” tutur mantan Wali Kota Solo itu.

Seperti diketahui, Indonesia tengah bersiap menggelar pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024. Hari pemungutan suara pilpres dilaksanakan serentak pada 14 Februari 2024. Meski pendaftaran pilpres belum dibuka, ada tiga sosok yang telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden (capres).

Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo diumumkan sebagai bakal capres PDI Perjuangan. Pencapresan Ganjar didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan dua partai politik non Parlemen yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hanura.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga telah dideklarasikan sebagai bakal capres oleh partainya. Prabowo didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan dua parpol non Parlemen yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora. Sementara, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...