Cak Imin berpesan kepada masyarakat yang menginginkan perubahan agar berpartisipasi dalam pemilu. Dia berpesan supaya pemilu ini dijadikan sebagai ajang untuk mengubah nasib.
"Ada dikit yang tadi belum sempat terungkap, buat teman-teman yang sedang mengalami banyak kesulitan, gaji pas-pasan, akhir bulan terpaksa makan mi instan, cari lowongan kerja masih sangat sulit, kadang-kadang kalah saingan sama orang dalam, bagi juga yang masih betul-betul menghadapi tantangan dan kesulitan, kita memang tidak mudah mengubah dunia, tapi kita bisa mengubah Indonesia dengan bersama-sama bahu-membahu untuk perubahan dan perbaikan. Jadi jangan khawatir, mari berjuang, dengan cara apa? jangan biarkan pemilu ini berlalu tanpa ada peran kita, pemilu ini harus kita manfaatkan betul agar kita bisa mengubah nasib kita," kata Cak Imin.
Alah, tidak usah bawa-bawa konsep perubahan lah. Sudah basi sih. Hidup tertekan, pilih Anies. Mau hidup berubah, pilih Anies. Bagi yang gaji pas-pasan dan mau hidup lebih sejahtera, pilih Anies. Bagi yang jungkir balik lamar kerja tapi tidak dapat-dapat, pilih Anies. Mau Palestina selamat, pilih Anies-Cak Imin.
Logikanya, saat Cak Imin diberikan kesempatan untuk jadi menteri, kenapa tidak membuat terobosan-terobosan yang dimaksud? Begitu juga dengan Anies, saat jadi Gubernur DKI, kenapa tidak membuat terobosan-terobosan yang efektif? Malah faktanya Anies membuat Jakarta stagnan kalau tidak mau disebut mundur.
Ini cuma janji-janji kampanye mainstream seperti pada umumnya. Hidup mau berubah, pilih saya. Saya janji akan jungkir balik dan akrobat demi rakyat.
Takutnya, kalau sudah jadi, hasilnya ya biasa-biasa saja bahkan lebih buruk. Anies sudah kasih contoh yang bagus. Janjinya bombastis, tapi kebanyakan ngibul dan sudah disiapkan cara ngeles jika menjadi polemik di masa depan. Rekam jejak Anies terlalu gampang dicari sehingga kalau masih mau pakai cara yang sama untuk menarik simpati masyarakat, sama saja buang waktu dan tenaga.
Perubahan yang diusung Anies ini lebih dikhawatirkan ke arah yang memprihatinkan. Berubah mungkin benar, tapi berubah jadi mundur ke belakang, hehehe.
Anies kok dilawan. Jangan lawan deh kalau mau adu debat dan gagasan. Kalau teori, kalian jangan pernah melawan Anies kalau tidak mau dipermalukan sampai tujuh turunan. Kalau ada kompetisi olimpiade adu debat, Anies mungkin tidak ada tandingan dan tidak ada kontestan manapun yang berani. Lebih baik pulang, cuci muka dan tidur saja.
No comments:
Post a Comment