Sunday, January 14, 2024

LAGI-LAGI KADER PARTAI PENGUSUNG ANIES JADI TERSANGKA KORUPSI

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Labuhanbatu yang juga Ketua DPC Nasdem Erik Adtrada Ritonga, pada Kamis (11/1/2024) pagi. Dia diduga telah menerima suap atas pengadaan barang dan jasa di kabupaten tersebut.

KPK berhasil mengamankan lima orang yang diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait dana bantuan operasional khusus (BOK) Pemkab Labuhanbatu, salah satunya Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga.

Empat orang lainnya, termasuk M (Plt Kadis Kesehatan Pemkab Labuhanbatu), R (anggota DPRD Labuhanbatu), K (pengusaha), dan T (penjaga rumah). Berikut ini profil Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga.

Pemilik nama lengkap Erik Adtrada Ritonga ini lahir di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara pada 5 Mei 1980.

Erik Adtrada mengikuti pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di tempat kelahirannya tersebut. Kemudian, ia meneruskan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 16 Bandung pada 1999.

Erik selanjutnya kembali ke Sumatera Utara untuk mengejar pendidikan kedokteran di Universitas Sumatera Utara dan berhasil lulus dengan gelar dokter. Pada 2016, Erik berhasil meraih gelar masternya dari Universitas Sari Mutiara Indonesia di Medan di bidang kesehatan masyarakat.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga memulai kariernya sebagai seorang dokter. Dia pernah menjadi direktur rumah sakit Elpi Al Azis dari 2015 hingga sekarang.

Setelahnya Erik mulai memasuki dunia politik. Erik dikenal secara luas ketika terjun ke dunia politik pada 2014 dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Hanura, tetapi ia tidak terpilih.

Dia kembali terlibat dalam dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai wakil bupati pada 2015, berpasangan dengan Tigor Siregar. Sayangnya, pasangan tersebut kalah dalam persaingan melawan Pangonal Harahap dan Andi Suhaimi Dalimunthe.

Pada akhir masa jabatan legislatif periode 2014-2019, Erik dilantik sebagai anggota Komisi XI DPR Dapil Sumut 2 melalui jalur pengganti antar waktu dari Partai Hanura.

Pada 2020, Erik mencalonkan diri sebagai Bupati Labuhanbatu bersama Ellya Rosa Siregar. Pada Pilkada tersebut, Erik berhasil mengalahkan Andi Suhaimi Dalimunthe dan Faisal Amri, meskipun pertarungan di Kabupaten Labuhanbatu mencapai pemilihan suara ulang (PSU) sebanyak dua kali.

Erik Adtrada Ritonga dan Ellya Rosa Siregar kemudian dilantik sebagai bupati dan wakil bupati untuk periode 2020-2024. Sejak menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu, Erik memilih untuk memimpin partai politik. Pada 2022, ia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Nasdem sebagai basis politiknya.

Dari laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dikutip Kamis (11/1/2024), Erik terakhir menyampaikan LHKPN ke KPK pada 21 Maret 2023 untuk periodik 2022.

Erik tercatat memiliki 15 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Labuhanbatu sebanyak delapan bidang tanah, empat tanah dan bangunan di Labuhan batu, dua tanah di Padang Lawas Utara, satu tanah dan bangunan di Medan. Total nilai aset-aset tersebut mencapai Rp 12.214.000.000.

Dia juga memiliki lima unit mobil merek Mitsubishi Dump Truck (2001, 1998, 1999, dan 2006). Total nilai aset kendaraan tersebut mencapai Rp 600 juta.

Harta bergerak lainnya milik Erik juga tercatat sebesar Rp 350,5 juta serta kas dan setara kas Rp 2.431.039.150. Dia mengaku tidak memiliki utang dalam LHKPN terbarunya. Jika seluruhnya dikalkulasikan, total harta kekayaan Erik mencapai Rp 15.595.539.150. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...