Tuesday, January 30, 2024

SEMUA YANG DIKATAKAN ANIES BERBANDING TERBALIK DENGAN FAKTA YANG SEBENARNYA

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik fenomena pembayaran kuliah dengan menggunakan platform pinjaman online (Pinjol), seperti yang terjadi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Anies menilai fenomena itu adalah gejala semakin minimnya anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk membantu biaya pendidikan tinggi.

"Ya, ini gejala. Masalahnya adalah anggaran dari pemerintah untuk pendidikan tinggi yang makin hari makin sedikit," kata Anies saat ditemui di Kampung Muka, Jakarta Utara, Senin (29/1).

Anies mengatakan minimnya anggaran pendidikan tinggi berimbas pada beban orang tua dan perguruan tinggi yang semakin besar.

Terutama, menurut dia, dampak itu akan lebih dirasakan oleh kalangan masyarakat kurang sejahtera yang hendak mengenyam pendidikan tinggi.

"Sehingga beban universitas, beban institut, dan beban orang tua menjadi besar. Dalam kondisi seperti itu orang tua yang statusnya makmur bisa mendanai, tapi orang tua yang kondisinya berat akan kesulitan," jelas dia.

Oleh karena itu, menurut dia, masalah pendidikan tinggi di Indonesia harus diselesaikan dari akar masalahnya. Anies mengatakan akar permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia adalah komitmen negara untuk investasi di bidang pendidikan.

"Jadi menurut saya penyelesaiannya harus kepada akar masalahnya. Akar masalahnya adalah komitmen negara untuk investasi pada pendidikan, mereka mereka yang sedang kuliah seperti sekarang lagi kuliah misalnya kasusnya ITB, pandang itu sebagai investasi," ujar dia.

Anies menilai pemerintah seharusnya menggelontorkan investasi lebih banyak di bidang pendidikan. Terlebih, kata dia, para mahasiswa itu nantinya bakal berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia.

"Memberikan biaya untuk anak-anak ini bisa selesai dan bisa jadi insinyur nanti ketika mereka lulus produktivitas itu akan membuat perekonomian kita berkembang, pajak negara meningkat, pemasukan negara meningkat," tutur dia.

"Dengan apa? Dengan investasi berikan biaya itu. Jadi cara pandangnya ini investasi, lalu hasilnya kapan? Bukan pajak tahun depan. Hasilnya saat mereka produktif, mereka meningkatkan perekonomian, perekonomiannya menghasilkan uang pajak, jadi siklusnya begitu," imbuhnya.

Sebelumnya, ITB mendapat sorotan di media sosial X lantaran menawarkan metode pembayaran kuliah dengan menggunakan platform pinjol.

Kepala Humas ITB Naomi Haswanto pun membenarkan kampusnya menggunakan lembaga keuangan untuk membantu pembayaran kuliah bagi para mahasiswanya.

"ITB (seperti PTN/PTS lain) bekerja sama dengan lembaga non-bank," katanya, saat dihubungi.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta agar ITB mencari alternatif solusi lain usai hal tersebut viral.

"Saya memberikan arahan ke pimpinan ITB untuk mencarikan solusi yang baik. Jangan sampai mahasiswa terjerat utang di atas kemampuannya. Semoga segera ada solusi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Plt Dirjen) Diktiristek, Nizam. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...