Monday, July 17, 2023

ANIES GAK PUNYA MALU! SEBAIKNYA TIDAK USAH BAHAS JAKARTA

Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan buka-bukaan soal visi yang akan diusungnya untuk Indonesia maju dan mengingatkan agar tidak mengulangi persoalan yang dialami DKI Jakarta selama berpuluh tahun, termasuk soal kemacetan. Dengan analogi kota yang layak huni, asri, adil, dan maju. Kriteria layak, katanya, memiliki semua fasilitas dasar mulai dari air bersih, rumah sakit, sampai pendidikan dan budaya.

Dia ingin kota-kota di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang. Untuk itu, Anies ingin ke depan, Indonesia memiliki badan yang khusus mengurus semua kota-kota di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVI Tahun 2023 di Makassar, Kamis (13/7/2023). Yang dihadiri semua pemerintah kota di seluruh Indoensia. Juga, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang ikut disebut-sebut sebagai Bacapres di Pemilu 2024 nanti.

Anies kemudian bertutur pengalamannya saat kampanye Pilkada untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Seperti diketahui, Anies menjabat sebagai Gubernur DKI pada Oktober 2017 sampai Oktober 2022.

"Saya menemukan ketimpangan ekstrem bukan di pelosok jauh Indonesia, tapi justru di pusat pemerintahan, di pusat negara kita. Ketimpangan ini yang harus dibereskan agak awal. Kami melihat permasalahan dan pertumbuhan yang tidak berkeadilan, contoh Jakarta. Kita lihat tata ruangnya berkembang tanpa dikendalikan sebuah visi untuk pergerakan penduduk," kata Anies.

"Ini wajah Jakarta sejak tahun 1972 sampai 2012. Sekarang lebih luas lagi di luar Jakarta, kalau di dalam Jakarta nggak banyak berubah," katanya.

Anies mengatakan, ada fenomena di Jakarta yang bisa kejadian di kota lain. Akibatnya, dalam beberapa dekade mendatang, kota itu akan mengalami permasalahan yang dialami Jakarta selama berpuluh tahun.

"Sebaiknya jangan mengulangi, kita tata dari sekarang. Ada 6 rute menuju ke sana, yaitu akselerasi transportasi umum, pemerataan perguruan tinggi, relasi urban dan rural, meminimalkan beban administrasi laporan Pemda, dan percepatan kolaborasi daerah untuk Indonesia di masa mendatang," paparnya.

"Kami ada catatan, pembangunan transportasi umum perlu dilakukan dengan serius. Janagn seperti Jakarta, yang berpuluh tahun pendekatannya berdasarkan development oriented. Ke depan visinya dengan pendekatan transit oriented," katanya.

Akibatnya, ujarnya, kebijakan itu memicu kemacetan luar biasa di Jakarta.

"Kami di Jakarta mengizinkan bangunan boleh dibuat tinggi asal jalannya lebar. Makin lebar jalan makin tinggi bangunan. Akibatnya, kita nggak bisa bangun bangunan tinggi, masyarakat yang di pinggiran lalu bergeser ke luar mencari tanah murah, rumah murah," ujar Anies.

"Pemerintah lalu menyediakan jalan masuk (ke Jakarta) menggunakan mobil. Efeknya kemacetan luar biasa. Ke depan, Alhamdulilah, Jakarta sudah diubah peraturan RDTR-nya, persis beberapa waktu sebelum saya selesai tugas," ungkapnya.

Dengan kebijakan itu, kata dia, pembangunan di Jakarta menggunakan prinsip transit oriented.

"Bisa membangun bangunan tinggi radius 800 meter dari stasiun atau terminal, semakin jauh bisa tapi tidak terlalu tinggi. Konsekuensinya, dalam 5-10 tahun ke depan, penduduk yang tadinya keluar Jakarta, berbondong-bondong masuk kembali ke Jakarta. Menggunakan kendaraan umum, bukan pribadi," katanya.

"Problematik di Jakarta ini jangan terulang di kota besar lain di Indonesia. Untuk itu, kmi butuh kolaborasi. Yuk kita kerja bareng," pungkas Anies.

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...