Sunday, July 30, 2023

KADRUN MULAI TINGGALKAN ANIES, DAMPAK ELEKTABILITAS TAK KUNJUNG NAIK

Melihat dinamika politik yang terjadi saat ini, bisa dikatakan jalan bagi Anies untuk terpilih jadi presiden sangatlah terjal.

Penyebab bukan dari pihak luar, tapi dari Anies sendiri dan dari internal Koalisi Perubahan.

Sebagai contoh soal penentuan Cawapres. Sampai sekarang masih berjalan alot. Masing-masing partai punya kandidat dan tidak ada yang mau mengalah.

Padahal jelas, dalam aturan negara kita yang namanya Capres itu Cawapresnya hanya satu. Tidak bisa tiga.

Artinya PKS, NasDem dan Demokrat mau tidak mau harus menyepakati satu nama untuk mendampingi Anies.

Sedangkan yang terjadi saat ini, ketiga partai tersebut punya jagoan sendiri-sendiri. Seperti Partai Demokrat menjagokan AHY untuk jadi wakil Anies.

Alasannya karena;

Pertama, elektabilitas AHY masuk 5 besar sebagai Cawapres.

Kedua, AHY merupakan Ketum partai yang lolos ke parlemen. Partai Demokrat bisa digunakan untuk melengkapi syarat ambang batas pencalonan Anies.

Ketiga, Anies-AHY punya mentor yakni SBY yang pernah berkuasa selama 10 tahun di negeri ini.

SBY tentu akan dengan senang hati membagikan pengalamannya dalam memenangkan Pilpres serta strategi apa saja yang dia pakai pada Pemilu 2004 dan 2009 silam.

Dan keempat, AHY punya basis massa yakni kader Demokrat.

Seluruh kader Demokrat di Indonesia bisa dia kerahkan untuk pemenangan Anies-AHY.

NasDem beda lagi yakni menjagokan Khofifah dan Yenny Wahid sebagai Cawapres Anies. Alasannya karena NasDem yakin banget kalau Anies kalah di dua provinsi yakni Jateng dan Jatim maka dia pasti akan gagal terpilih jadi presiden. Dan menurutnya, kedua orang itu punya cukup berpengaruh di dua provinsi tersebut.

Sementara PKS banyak banget jagoannya untuk wakil Anies. Mulai dari Aher, Mahfud MD, Sandiaga Uno hingga Susi Pudjiastuti.

Dan di antara banyak nama itu yang paling diinginkan PKS sebenarnya Sandi dan Susi.

Pertanyaannya kenapa kedua orang tersebut? Karena mereka banyak duitnya.

Yang namanya ikut Pilpres jelas butuh modal ferguso. Kalau Susi atau Sandi yang jadi Cawapres Anies, tidak perlu galang dana lagi ke sana ke mari untuk biaya kampanye. Soalnya mereka banyak duitnya.

Lebih-lebih PKS bisa dapat untung, seperti pada Pilpres 2019 lalu yang dapat kardus Rp 500 miliar dari Sandiaga uno.

Masing-masing partai punya Cawapres yang berbeda inilah yang membuat Anies belum punya wakil yang pasti sampai sekarang serta berpotensi bikin Koalisi Perubahan bubar di tengah jalan.

Eh belum juga selesai masalah itu, ada lagi masalah lain yakni elektabilitas Anies mantap di posisi ketiga. Alias dari dulu sampai sekarang gak naik-naik.

Padahal yang namanya Capres, elektabilitasnya berada di urutan pertama saja belum tentu menang. Apa lagi nomor tiga gak naik-naik.

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...