Thursday, August 24, 2023

AGAMA ADALAH AKAL DAN YANG TIDAK BERAKAL PERCAYA ANIES IMAM MAHDI

“Agama adalah akal. Tak menggunakan akal, tak beragama." Begitulah pesan yang tertulis dan disematkan kepada Imam Ja’far Shadiq. Tanpa perlu meminta apakah ini hadist shohih atau bukan, jelas saja agama itu harus berakal karena yang memeluknya adalah manusia, dan manusia yang membedakannya dengan binatang adalah akalnya. Maka jika ada manusia tanpa akal maka hati-hati, bisa jadi itu adalah hewan atau binatang.

Manusia sering kali disebut sebagai hewan berpikir karena tubuh biologis manusia itu sama dengan hewan tetapi kemampuan berpikirnya adalah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh hewan.

Namun benarkah semua manusia yang beragama itu telah menggunakan akalnya?

Kalau semua manusia berpikir dengan jernih dan tidak dikuasai oleh hawa nafsunya maka mungkin saja tidak akan pernah ada konflik di atas bumi ini.

Kalau kita lihat perseteruan, perang, konflik berkepanjangan, hingga pertumpahan darah, akar masalahnya adalah karena manusia itu lebih mengutamakan ego dirinya atau hawa nafsunya daripada mengutamakan akalnya atau logika berpikirnya dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Dan manusia yang tidak menggunakan akal sehatnya untuk beragama akan mudah sekali menjadi objek penipuan. Maka jangan heran jika banyak ummat yang mudah sekali digiring-giring untuk komoditas politik kekuasaan. Ummat diajak berdemo dengan mengatasnamakan membela agama tetapi ternyata semua itu hanyalah kedok semata, yaitu untuk memanfaatkan ummat dan menggerakkannya untuk menekan pihak yang menjadi lawan politiknya demi meraih kekuasaan.

Tapi kalau sebaliknya, kalau ummat itu berpikir dengan jernih dan sibuk menggali khasanah keilmuan atau sibuk mempelajari Al-Qur’an beserta makna-maknanya maka para pemburu kekuasaan akan kesulitan menemukan orang-orang bodoh untuk dijadikan komoditas politik mendapatkan kekuasaan.

Tapi sayangnya, banyak orang yang mendapatkan kedudukan dalam bidang agama justru bermesraan dengan penguasa yang licik dan hanya mementingkan kekuasaan semata, bukan kepentingan ummat atau kepentingan kehidupan beragama. Dan tokoh-tokoh agama itu telah mendahulukan ego dan nafsu dirinya daripada akal sehatnya sehingga mau “menjual agamanya”.

Orang yang menggunakan akalnya dalam beragama tidak akan mudah terjerumus aksi pembodohan.

Orang yang beragama berdasarkan akal sehat tidak akan mudah terpengaruh dengan jebakan doktrin-doktrin.

Dan bahkan orang yang menggunakan akalnya dalam beragama tidak akan mudah diperlakukan rendah oleh mereka yang mengaku sebagai tokoh agama yang terhormat dan mulia, padahal jiwanya kerasukan setan atau iblis yang licik.

Akhir-akhir ini, dalam dunia politik Indonesia, tidak sedikit orang yang terjebak dalam pembodohan karena mengatasnamakan agama. Bahkan ada tokoh agama yang terkenal dan dianggap sangat kharismatik atau bahkan dijadikan sebagai guru panutan, ternyata bisa melakukan hal-hal yang membuat akal sehat bertanya-tanya, atau membuat akal sehat jadi geli mendengarkan ucapannya.

Misalnya ada yang bilang bahwa Anies Baswedan seperti Imam Mahdi. Jika ummat tidak menggunakan akal sehatnya maka apa yang diucapkan tokoh agama itu langsung ditelan mentah-mentah saja.

Padahal Imam Mahdi itu sangat tidak layak disandingkan dengan seorang Anies Baswedan. Anies Baswedan hanyalah seorang politisi yang sedang berburu kursi kekuasaan di negeri ini. Sedangkan yang namanya Imam Mahdi adalah keturunan dari Rasulullah atau nabi Muhammad yang ciri-cirinya sangat jauh berbeda dengan seorang Anies Baswedan.

Anies bukanlah siapa-siapa, dia hanya seorang mantan rektor universitas Paramadina yang kemudian terjun ke dunia politik.

Lalu pada pilkada Jakarta tahun 2017 lalu, Anies menggunakan politik ayat dan mayat untuk merebut kursi gubernur dari tangan Ahok. Dan selama Anies menjadi Gubernur DKI, hampir tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan warga Jakarta, malah kalah jauh dengan kinerja Ahok yang berkarakter pekerja keras dan cerdas. Anies bekerja hanya dengan kata-kata semata, atau omdo.

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...