Tuesday, August 22, 2023

GENERASI MUDA BERPERAN AKTIF TOLAK POLITIK IDENTITAS PADA PEMILU 2024

Politik identitas kerap menjadi isu yang banyak dibahas jelang Pemilu, hal ini dikarenakan politik identitas sangat rawan memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh sebab itu, diperlukan peran aktif generasi muda untuk bersama-sama menangkal Politik Identitas pada Pemilu 2024 guna mewujudkan pesta demokrasi yang damai.

Menjadikan agama sebagai senjata politik tentu saja merupakan hal yang berbahaya, sehingga diharapkan Pemilu 2024 di Indonesia nantinya dapat berlangsung secara demokratis dan rasional.

Ketua Umum DPP Pergerakan Milenial Nusantara (Permana) Khoirul Abidin atau Cak Abid mengajak serta generasi muda untuk menghindari politik identitas pada Pemilu 2024.Secara tegas Cak Abid mengatakan bahwa, masyarakat di Indonesia lebih membutuhkan politik berkualitas dibandingkan hanya kepentingan politik identitas

Menurutnya, perjalanan demokrasi di Indonesia menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, salah satunya yakni merebaknya kepentingan politik identitas yang dapat memecah belah serta menimbulkan polarisasi yang sangat tajam antar anak bangsa.

Cak abid yang merupakan Formatur DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2022-2024 berpandangan, politik identitas tidak bisa dihilangkan begitu saja di Indonesia. Pasalnya, identitas masyarakat Indonesia yang majemuk dan masih memegang adat istiadat yang kuat.

Pihaknya menilai bahwa kepentingan politik identitas cukup mengkhawatirkan serta menimbulkan keretakan terhadap akar persatuan dan keutuhan bangsa. Untuk itu, pihaknya juga mengajak kepada segenap elemen bangsa untuk menyuarakan tolak politik identitas sebagai alat untuk meraih suara elektoral pada Pemilu 2024 mendatang.

Cak Abid yang juga menyatakan, Indonesia saat ini membutuhkan figur pemimpin yang mempunyai track record yang jelas, memiliki gagasan besar dan berkualitas serta mampu bekerja nyata untuk kemajuan bangsa dan negara.

Sebelumnya, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mencegah terjadinya gangguan politik bernuansa kebencian berbasis identitas pada Pilpres atau Pilkada 2024. Polri menggandeng KPU, Bawaslu dan para partai politik dalam satgas tersebut.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya. Bahkan ada yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan. Hal ini tentu saja harus diwaspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa.

Gus Yaqut menuturkan, bangsa Indonesia dibangun di atas perjuangan berat para pendiri untuk menyatukan berbagai perbedaan yang ada seperti agama, suku, ras, golongan, bahasa dan lain sebagainya. Persatuan yang telah terbina kuat hingga saat ini sudah seharusnya terus dirawat dan dijaga karena Indonesia terbukti menjadi rumah bersama.

Menghadapi situasi ini, Gus Yaqut juga meminta kepada kader Pemuda Ansor dan Banser untuk tidak lengah. Sebab sangat mungking para pengguna politik keagamaan itu juga menyasar para kader NU untuk tujuan praktis.

Dirinya juga meminta agar para kader berusaha untuk terus mengencangkan pola koordinasi di semua level. Hal ini dilakukan karena ke depan perkembangan perpolitikan di Tanah Air akan semakin dinamis. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...