Thursday, January 11, 2024

ANIES TIDAK HANYA GAGAL URUS JAKARTA TAPI SUDAH MENGHANCURKAN BERKEPING-KEPING

Ketua Fraksi PKB/PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengkritik keterisian rumah DP Rp 0 dan menilai program gagal. NasDem DKI meminta Hasbiallah untuk melihat secara realistis.

"Itu program gagal dari Gubernur yang lama. Karena saya lihat itu pencitraan," kata Hasbiallah kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).

Anggota Komisi B DPRD DKI itu mengusulkan agar rumah DP Rp 0 itu dijadikan rumah susun sewa (rusunawa). Hasbiallah juga menyoroti program eks Gubernur DKI Jakarta lainnya yaitu mengenai program penciptaan lapangan kerja OK OCE.

"Tadi saya bilang seperti itu, kita kembalikan ke program awal (rusunawa). Apa sih yang berhasil? OK OCE nggak berhasil, gagal, program ini juga gagal," tutur dia.

Menurut Hasbiallah, program rusunawa lebih mudah untuk direalisasikan. Dia menyebut program itu sudah berhasil dari era gubernur yang lalu.

"Sekarang rusunawa aja, kembali ke program dari zaman gubernur yang lalu-lalu, sejak Fauzi Bowo, itu kan rusunawa itu," sebut Hasbiallah.

Diketahui, batas penghasilan tertinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian ini naik dari semula Rp 7 juta menjadi 14 juta. Merujuk pada MBR itu, Hasbiallah menilai masyarakat lebih memilih program rumah murah BTN.

"Dari awal saya bilang kan program ini sudah pasti gagal, program pencitraan tok. Kalau (penghasilan) 15 juta nggak usah beli rumah rusunawa, beli aja di BTN, lebih murah dan punya tanah, ini murah tapi nggak punya tanah ngapain," sebutnya.

Selain itu, Hasbiallah juga menyoroti total hunian yang terbangun baru 2.332 unit.

"Itu belum dari (target) 9 ribu. Baru 2 ribu itu jauh, proyek gagal berarti. Itu dibangun akhirnya tidak bisa dimanfaatin, mubazir," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta fraksi NasDem Nova Harivan Paloh mengatakan sejauh ini hunian yang merupakan program eks Gubernur Anies Baswedan sudah terisi sekitar 43 persen. Nova meminta Hasbiallah realistis.

"Ada 43 persen, lain halnya kalau misal hanya sekian persen. Kita harus realistis melihatnya," kata Nova kepada wartawan, Kamis (2/2).

Nova menilai ada beberapa faktor yang menghambat program rumah DP Rp 0 itu. Salah satunya, kata dia, karena adanya pandemi Corona.

"Realistis ajalah, artinya saya tidak membela siapa-siapa dalam hal ini. Tapi kita realistis, ini udah ada hunian 43 persen, kalau misalnya sekarang tidak bisa ditingkatkan kan kita melihat kondisi ekonomi juga kan. Pascapandemi Covid ini orang untuk kemampuan membayar kita lagi memulai lagi nih," tutur dia.

Nova menyebut pembangunan rumah DP Rp 0 ini sudah disetujui oleh DPRD melalui Badan Anggaran (Banggar). Menurutnya, harusnya kata tak setuju itu disampaikan pada awal perumusan.

"Kalau istilah membangun suatu perumahan itu adalah pengadaan lahan, pembangunan gedung itu kan disepakati bersama melalui badan anggaran, kalau misal di badan anggaran tidak setuju kenapa tidak terbantahkan kalau dulu, ini kan ada di komisi B juga untuk pembangunan yang lalai, kalau Dinas Perumahan memasarkan aja," jelasnya.

Nova kemudian menyinggung soal kemampuan warga untuk mencicil hunian DP Rp 0 itu. Karena, kata dia, batas penghasilan tertinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian ini naik dari semula Rp 7 juta menjadi 14 juta

"Masalahnya gini, kita kan harus ukur juga kemampuan untuk menyicil, ini diperuntukkan untuk siapa, masyarakat berpenghasilan rendah atau tidak, kalau kemarin ada kenaikan kan, yang targetnya berapa sekarang menjadi 14 juta kalau saya nggak salah, itu harus dilihat apakah ada kemampuan orang untuk menyicil rumah tersebut," tuturnya.

"Ini kan masalah kondisi keuangan kita, kalau kemarin pandemi saya bilang orang menyicil rumah itu tentu berpikir 2 kali kan, ada juga mungkin beberapa kegiatan usaha yang tutup, ini kan kita lihat skala MBR seperti apa di rumah DP 0 persen," imbuhnya. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...