Tuesday, January 2, 2024

MASIH MASA KAMPANYE, TAPI JANJI ANIES-MUHAIMIN SUDAH DIREVISI LAGI

Juru bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sulfikar Amir meluruskan soal pernyataan Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut akan membangun 40 kota baru dalam debat. Menurut Sulfikar, yang dimaksud Cak Imin adalah mengembangkan 40 kota yang sudah ada, bukan membangun kota baru.

"Permasalahan perkotaan ini cukup kompleks, ya. Jadi memang waktunya itu tidak cukup untuk Gus Imin mengelaborasi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan 40 kota. Jadi 40 kota ini adalah sebuah urban development program, program pembangunan dan upgrading kota yang sudah ada di Indonesia," kata Sulfikar di Markas Timnas AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jumat (29/12).

"Mungkin Gus Imin salah sebut ketika beliau mengatakan 40 kota baru, enggak, itu slip of tongue ya, yang mestinya beliau katakan itu adalah pembangunan dan upgrading 40 kota yang sudah ada di seluruh Indonesia, dan ini adalah program yang akan kita lakukan lima sampai 10 tahun ke depan," imbuh dia.

Sulfikar melanjutkan, dari 40 kota tersebut, akan ada 14 kota prioritas yang bakal di-upgrade. Khususnya di luar Jawa.

Ia juga menjelaskan, pengembangan kota ini bukan berarti harus persis selevel Jakarta. Tetapi kota-kota ini akan berupaya menuju kota yang lebih berorientasi kepada masyarakat.

"Akan sangat sulit menjadikan kota-kota lain selevel Jakarta, tetapi yang ingin kita lakukan adalah mengangkat kota lain seperti Jakarta dalam arti bersifat citizen oriented. Berorientasi pada warga kota dan itulah yang dilakukan oleh Anies Baswedan selama menjadi gubernur," terangnya.

"Layanan publik misalnya transportasi, kemudian ruang publik, ruang hijau, taman, lalu fasilitas kesehatan, dan sebagainya itu lah yang kemudian kita upgrade. Yang akan kita prioritaskan adalah 14 kota di luar pulau Jawa," tambah dia.

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dinilai akan lebih efektif dibanding dananya hanya dialokasikan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia lalu mencontohkan Amerika Serikat yang memiliki berbagai kota ekonomi mulai dari New York, Boston, Chicago, San Fransisco, Los Angeles, Houston, hingga Phoenix.

"Lebih efektif dibanding membangun satu kota di tengah hutan, yang menghabiskan biaya Rp 400 triliun. Jadi kita yakin bahwa ketika 14 kota ini kita angkat statusnya baik dari segi kualitas, fasilitas publik, akan membuat kota-kota jauh lebih menarik, dan bisa sebagai sentra pertumbuhan baru di luar pulau Jawa," ujar Sulfikar.

"Itu akan mendorong orang dari Jawa mau pindah ke sana tanpa kita harus memaksa. Kita so far pemeritah Indonesia tidak punya semacam guideline di dalam kelola kota secara sistematis," lanjut dia.

Adapun untuk mengembangkan kota-kota tersebut, akan dipakai skema subsidi hingga melibatkan pihak swasta.

"Jadi subsidi itu bisa kita ambil dari alokasi IKN yang sekitar Rp 90 triliun dan kemungkinan besar akan membengkak. Kita tau berita hari ini bahwa APBD Jakarta mau dipakai. Maka sangat tidak fair orang Jakarta bekerja keras membayar pajak kemudian dipakai pindah ibu kota begitu," terang Sulfikar.

"Lalu ada instrumen insentif, yang akan kita berikan juga ke pihak swasta untuk membantu dalam meng-upgrade kota-kota yang akan kita tentukan nanti. Jadi keterlibatan swasta itu sudah pasti, akan tetapi seluruh proses transformasi dan pembangunan kota-kota yang sudah ada ini harus mengikuti frame work teknokratis yang dibuat oleh pemerintah pusat," tambah dia. 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...