Saturday, August 12, 2023

DRAMA KOALISI PERUBAHAN BIKIN ANIES MERINGIS

Dari sekian banyak koalisi yang terbentuk lahir Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). KPP mendukung penuh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju jadi capres di pilpres 2024.

Anies tentu saja bersyukur karena sekarang telah memenuhi syarat maju capres karena didukung koalisi yang memenuhi ambang batas PT 20%. Kini mantan Menteri Pendidikan ini tinggal mencari pasangan sebagai cawapres.

KPP sepakat masalah penentuan cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan. Tetapi faktanya parpol anggota KPP sering berbeda pendapat, berkonflik terkait masalah ini. Nasdem menginginkan Khofifah sebagai cawapres atau setidaknya berasal dari luar koalisi.

Partai Demokrat ngotot agar Ketum mereka AHY jadi cawapres, sedangkan PKS menginginkan kadernya jadi cawapres. Perebutan posisi cawapres ini membuat konflik yang berpotensi terjadi keretakan.

Terbaru Yenny Wahid dikabarkan dilamar jadi cawapres oleh Nasdem. Setelah Yenny menyatakan kesiapan, malah muncul berbagai penolakan dari internal KPP. Wasekjen Demokrat, Jubir Anies, anggota Majelis Tinggi Demokrat menyatakan menolak. Tentu saja Yenny Wahid tersinggung.

Drama belum berakhir malah makin ramai. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera buka suara soal pernyataan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang menyebut Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cocok mendampingi Anies Baswedan di 2024. Jika mengatakan top tapi nantinya kalah malah jadi masalah, begitu kata Sera.

Padahal walaupun Yenny Wahid tidak mengatakan AHY sebagai kandidat cawapres paling top, jika kalah ya masalah, bahkan masalah besar. Jika kalah mereka kembali akan jadi oposisi alias tidak mendapatkan apa-apa.

Kemudian dalam proses pencarian cawapres, Anies seolah masih bingung. Kabarnya Tim 8 sudah menyodorkan satu tokoh final untuk jadi cawapres. Tapi Anies seolah tidak yakin dengan pilihan Tim 8, masih terus mencari.

Terbaru, Anies Baswedan memberi isyarat soal sosok cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Dia menyebut bahwa ada kemungkinan cawapres tersebut berasal dari Jawa Timur (Jatim).

Kondisi KPP tidak kondusif. Sering terjadinya konflik membuat Anies miris dan menangis. Tiga parpol anggota koalisi terkesan berjalan sendiri-sendiri tidak kompak membuat Anies pusing.

Nasdem menginginkan pengumuman cawapres lebih baik di akhir masa pendaftaran. Sedangkan PKS dan Demokrat menginginkan secepatnya agar bisa segera bekerja dan menentukan sikap.

Ketidaksepahaman masalah sepenting ini menjadi bom waktu yang bisa saja meledak dan menghancurkan koalisi. Jika ini terjadi tiket pilpres Anies terancam melayang. Terus ditundanya pengumuman cawapres oleh Anies, sepertinya mencegah kehancuran KPP lebih cepat.

 

No comments:

Post a Comment

CALEG PENGUSUNG ANIES MUHAIMIN PUTUS ALIRAN AIR WARGA KARENA BEDA PILIHAN DUKUNGAN

Akibat beda dukungan pada pemilihan calon anggota DPR RI, aliran air ke rumah salah seorang warga di putus oleh tim sukses. Kondisi mempriha...